MEREKONSTRUKSI KURIKULUM MERDEKA DALAM KONTEKS KEPAPUAAN
Keywords:
Kurikulum Merdeka, Papua, kearifan lokal, pembelajaran berbasis budaya, partisipasi masyarakatAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendalami tantangan dan peluang dalam merekonstruksi Kurikulum Merdeka di Papua serta menganalisis faktor-faktor sosial, budaya, dan kontekstual yang memengaruhi implementasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan multibahasa dan berbasis budaya sangat relevan untuk Papua, sementara partisipasi masyarakat dan peran tokoh adat menjadi kunci dalam menguatkan implementasi kurikulum. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas pendidikan di Papua dan menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka di wilayah tersebut. dalam merumuskan kurikulum yang relevan dan responsif terhadap keberagaman budaya dan geografis Papua. Dalam konteks ini, konsep-konsep seperti kearifan lokal, pembelajaran berbasis budaya, dan partisipasi masyarakat menjadi landasan utama dalam merekonstruksi Kurikulum Merdeka di Papua. Artikel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada diskusi tentang implementasi Kurikulum Merdeka yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Downloads
References
Deda, A. J., & Mofu, S. S. (2014). Masyarakat hukum adat dan hak ulayat di provinsi Papua Barat sebagai orang asli Papua ditinjau dari sisi adat dan budaya: Sebuah kajian etnografi kekinian. Jurnal Administrasi Publik, 11(2).
Harahap, D. G. S., Sormin, S. A., Fitrianti, H., Rafi’y, M., & Irawan, F. (2023). Implementation of Merdeka Curriculum Using Learning Management System (LMS). International Journal of Educational Research Excellence (IJERE), 2(1), 93–99.
Kholifah, Y. B. (2022). Implementasi Kurikulum Melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Era Digital. Al-Fatih: Jurnal Studi Islam, 10(01), 16–29.
Legi, H., Riwu, M., & Djoweni, I. S. H. (2022). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengelolaan Kurikulum untuk Mewujudkan Sekolah Unggul. Jurnal Basicedu, 6(6), 9499–9507.
Legi, H., & Wamo, A. (2023). MERDEKA MENGAJAR DI ERA DIGITAL. PEDAGOG Jurnal Ilmiah, 1(1), 16–20.
PENGEMBANGAN, B. P. D., & KEBUDAYAAN, P. P. K. P. D. (2018). Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak. Jurnal Basicedu, 6(4), 6313–6319.
Rumansara, E. H. (2015). Memahami kebudayaan lokal Papua: suatu pendekatan pembangunan yang manusiawi di tanah Papua. Jurnal Ekologi Birokrasi, 1(1), 47–58.
Sahertian, N. L., & Metekohy, B. (2022). Pendidikan kristiani berbasis kearifan lokal: Sebuah tawaran konstruktif budaya Eseupalaloi di Maluku. Kurios, 8(2), 525–542. https://doi.org/10.30995/kur.v8i2.609
Sawaki, Y. W. (2018). Meneropong Tipologi Bahasa-Bahasa di Papua: Suatu Tinjuan Singkat. Linguistik Indonesia, 36(2), 129–143.
Tanu, I. K. (2016). Pembelajaran Berbasis Budaya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Sekolah. Jurnal Penjaminan Mutu, 2(1), 34. https://doi.org/10.25078/jpm.v2i1.59
Widharyanto, B. (2020). Gaya Belajar dan Strategi Belajar Bahasa Mahasiswa Etnis Papua. IE Santosa, Mendidik Generasi Milenial Cerdas Berkarakter, 1(1), 145–163.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Hendrik Legi, Christine M Rumpaisum (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.